Kesalahan Dalam Berwudhu Yang Harus Diperbaiki |kangdede.web.id – Wudhu merupakan salah satu syarat sahnya amalan shalat dimana hal ini telah diperintahkan dalam Alqur’an Surah Al-Maidah Ayat 6. Namun demikian banyak dari kita yang telah melakukan wudhu ini namun tidak sadar bahwa wudhu yang kita lakukan banyak mengalami kesalahan. Kesalahan dalam berwudhu yang kita lakukan kebanyakan adalah karena jahil / ketidak tahuan kita. Tentu saja kesalahan dalam berwudhu dapat kita hindarkan apabila kita mempelajari dasar / dalil yang menjadi pedoman kita dalam beribadah.
Kesalahan yang sering kita lakukan pada saat berwudhu, antara lain disebabkan karena ketidaktahuan, atau adanya perasaan was-was yang menyelimuti diri kita pada saat berwudhu. Mari kita telaah beberapa kesalahan yang umum dalam berwudhu yang tidak sesuai dengan contoh / sunnah nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasalam
Daftar Isi
Kesalahan Dalam Berwudhu
1. Melafazhkan niat
Niat artinya menyengaja dengan kesungguhan hati untuk melakukan suatu perbuatan amal ibadah karena menjalankan perintah Allah Subhanahu Wata’ala dan mengikuti rosul-Nya Shallallahu ‘Alaihi Wasalam. Berdasarkan kesepakan ulama bahwa letak niat adalah didalam hati, bukan dilisan. Demikianlah yang dicontohkan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Sebagaimana perkataan Ibnu Taimiyah : “Menurut kesepakatan para imam kaum muslimin, tempat niat itu di hati bukan lisan dalam semua masalah ibadah, baik bersuci, shalat, zakat, puasa, haji, memerdekakan budak, berjihad dan lainnya. Karena niat adalah kesengajaan dan kesungguhan dalam hati. (Majmu’atu ar-Rasaaili al-Kubra, I/243)
2. Tidak Ber-Tasmiyah / Membaca Bissmillah
“Tidak sah/sempurna wudhu’ sesorang jika tidak menyebut nama Allah, (yakni bismillah)” (HR. Ibnu Majah, 339; Tirmidzi, 26; Abu Dawud, 101. Hadits ini Shahih, lihat Shahih Jami’u ash-Shaghir, no. 744)
3. Membaca Do’a-doa Khusus Pada Setiap Gerakan Wudhu
Patokan dalam tata cara ibadah adalah mengikuti Rosululloh, bukan akal pikiran atau perasaaan kita sendiri yang akan menjadi hakim mana yang baik dan mana yang buruk. Andaikan itu adalah hal yang baik, mengapa Rosululloh tidak mengajarkannya atau tidak melakukannya? Membaca do’a-do’a khusus dalam gerakan wudhu adalah tidak dicontohkan dan tidak ditemukan riwayat / dalil shohih terhadap do’a dalam gerakan wudhu tersebut.
Dalam fatwa Lajnah Daimah no. 2588 dikatakan, “Tidak ada doa dari Nabi saw pada saat membasuh dan mengusap anggota wudhu dan doa yang disebutkan dalam hal ini adalah bikinan orang tidak berdasar, yang dikatahui secara syar’i adalah basmalah di awal wudhu, mengucap dua kalimat syahadat di akhir wudhu ditambah dengan :
“Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci.”
4. Tidak Membasuh Kedua Tangan Sampai dengan Siku
Seringkali kita temui seseorang yang berwudhu dengan tergesa-gesa, atau berwudhu pada saat menggunakan pakaian dengan lengan panjang, sehingga menyebabkan ketika mengambil air wudhu dia tidak sempurna membasuh kedua lengannya tersebut sampai pada siku. Padahal sudah jelas perintah Allah Subhanahu wata’ala didalam Qur’an Surat Almaaida Ayat 6 “dan basuhlah kedua tanganmu hingga kedua siku”
5. Tidak Sempurna Membasuh Kedua Kaki hingga Mata Kaki
Dalam riwayat Muslim, disebutkan bahwa ‘Abdullah bin ‘Amr berkata :
, رَجَعْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مِنْ مَكَّةَ إِلَى الْمَدِينَةِ حَتَّى إِذَا كُنَّا بِمَاءٍ بِالطَّرِيقِ تَعَجَّلَ قَوْمٌ عِنْدَ الْعَصْرِ فَتَوَضَّئُوا وَهُمْ عِجَالٌ فَانْتَهَيْنَا إِلَيْهِمْ وَأَعْقَابُهُمْ تَلُوحُ لَمْ يَمَسَّهَا الْمَاءُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « وَيْلٌ لِلأَعْقَابِ مِنَ النَّارِ أَسْبِغُوا الْوُضُوءَ » “
Kami pernah kembali bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Makkah menuju Madinah hingga sampai di air di tengah jalan, sebagian orang tergesa-gesa untuk shalat ‘Ashar, lalu mereka berwudhu dalam keadaan terburu-buru. Kami pun sampai pada mereka dan melihat air tidak menyentuh tumit mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Celakalah tumit-tumit dari api neraka. Sempurnakanlah wudhu kalian.” (HR. Muslim no. 241)
6. Hanya berkumur tanpa istinsyaq
Istinsyaq adalah menghirup air lewat hidung sampai ke pangkal hidung, dan Istintsar adalah mengeluarkannya (air yang dihirup tadi) dari hidung. Sebagian kebiasaan dari kita umat muslim ketika bewudhu hanya memasukan jarinya yang basah ke dalam hidung.
Adapun dalil tentang Istinsyaq dan istintsar adalah hadits yang terdapat dalam Shahih al-Bukhari : Dari Humran, (beliau menyifati wudhu Utsman radhiyallahu ‘anhu)…. . Kemudian ia memasukkan tangan kanannya di bejana, lalu ia berkumur, menghirup air ke hidung [dan mengeluarkannya, l/49].
7. Perasaan was-was ketika berwudhu sehingga menambah jumlah cucian lebih dari 3 kali
Was-was dalam berwudhu adalah merupakan salah satu godaan syetan, sehingga kita ragu akan wudhu yang kita lakukan. Akibatnya, kita menambah cucian anggota wudhu lebih dari 3 x. Hal ini sudah menyelesihi contoh dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasalam yang membasuh anggota wudhu tiga kali – tiga kali.
8. Boros dalam Penggunaan Air
Melakukan pemborosan dalam berwudhu adalah terlarang berdasarkan keumuman firman Allah -Ta’ala-: “Dan janganlah kalian berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. (QS. Al-An’am: 141 dan Al-A’raf: 31)
Dan semakna dengan keumuman ini adalah hadits Sa’ad tatkala Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- melewati beliau ketika beliau (Sa’ad) sedang berwudhu, maka beliau bersabda kepadanya:
“Janganlah kalian boros dalam (penggunaan) air”, maka beliau (Sa’ad) berkata, “Apakah dalam (masalah) air ada pemborosan?”, beliau bersabda, “Iya, walaupun kamu berada di sungai yang banyak airnya”. Riwayat Ahmad.
9. Mengusap Tengkuk (Leher Bagian Belakang)
Mengusap tengkuk (leher bagian belakang) termasuk dari sejumlah kesalahan dalam berwudhu, bahkan sebagian ulama menganggapnya sebagai bid’ah karena tidak adanya satupun hadits yang tsabit dari Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam-, yang ada hanya diriwayatkan dalam hadits-hadits yang palsu dan mungkar.
Sebagian ulama ada yang menyebutkan (disyari’atkannya) mengusap tengkuk, akan tetapi dia tidak mengetahui bahwa haditsnya tidak shohih, karenanya tidak disyari’atkan untuk mengusapnya, dan wajib untuk mengingatkan hal ini sebagai bentuk penjagaan terhadap syari’at dari penambahan.
Demikian Sobat Kangdede, beberapa kesalahan yang umum dilakukan oleh kita baik karena ketidak tahuan maupun karena perasaan was-was. Mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat bagi Sobat Muslim yang ingin menyempurnakan ibadahnya, khususnya dalam hal berwudhu yang sesuai tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasalam. Hal ini seharusnya menjadi perhatian kita umat muslim, mengingat wudhu adalah perintah Allah Subhanahu Wata’ala yang memiliki keutamaan untuk kita patuhi.
Referensi :
- http://an-nashihah.com/?p=81
- https://muslim.or.id/172-beberapa-kesalahan-dalam-berwudhu.html
- http://www.kangdede.web.id/2016/08/cara-wudhu-sesuai-sunnah-nabi-muhammad.html
- https://muslim.or.id/1810-panduan-praktis-tata-cara-wudhu.html