Assalamu’alaikum.. wilujeung wengi sadayana. Mohon Izin menyampaikan unek2 dihati, semoga dapat menjadi pengobat hatiku yang galau, menjadi sedikit lega karena sudah menumpahkannya disini.
Sebuah Renungan Dimalam Hari (Musibah dan Kesulitan)
1. Hakikat Musibah
وَما أَصابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِما كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُوا عَنْ كَثِيرٍ“
“Dan segala musibah yang menimpa kalian adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kalian. Dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan kalian)” (QS. Asy-Syuuraa: 30).
Segala musibah yang menimpa negara kita, perusahaan kita, keluarga kita adalah akibat ulah perbuatan kita.
Betapa kita telah bermaksiat kepada Sang Maha Pencipta, dengan segala perilaku kita yang telah menyakiti Saudara-saudara kita baik yang kita sadari, maupun yang tidak kita sadari.
Betapa banyak maksiat yang telah kita perbuat, dikala kita sendiri. Padahal Allah Maha Mengetahui.
2. Tidak Berputus Asa dengan Semakin Mendekatkan Diri Kepada-Nya
Apabila kita menyadari bahwa segala musibah yang menimpa kita ini adalah akibat dosa-dosa kita sendiri, maka tidak ada jalan lain bagi kita kecuali dengan meminta ampunan kepada Allah serta menggantungkan hati dan harapan kita kepada Allah Yang Maha Kuasa dengan penuh keyakinan dan kesungguhan, mengharapkan kerido’an-Nya untuk mengampuni segala dosa-dosa yang telah kita perbuat.
Karena janji Allah itu pasti dan tidak mungkin Dia mengingkarinya.
سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا
Allah akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan (QS At Thalaq ayat 7)
Yakinlah, Allah mengutus kesulitan tersebut bukan karena tidak lagi menyayangi kita, melainkan sebatas perantara agar kita sebagai hamba semakin mendekat kepada-Nya.
Ibnu Rajab berkata, “Jika kesulitan itu semakin terasa sulit dan semakin berat maka seorang hamba akan menjadi putus asa dan demikianlah keadaan makhluk yang tidak bisa keluar dari kesulitan. Akhirnya, ia pun menggantungkan hatinya kepada Allah.”
Oleh sebab itu, dengan tidak mengurangi rasa hormat saya untuk para sesepuh Bangsa Indonesia, para sesepuh PTPN VIII tempat kami bekerja dan rekan2 seperjuangan, disaat yang serba sulit ini mari kita tidak saling menyalahkan, tidak saling berburuk sangka, yakinlah kita semua memiliki tujuan yang sama, ingin memperbaiki keadaan negara dan perusahaan kita tercinta.
Mari : silaturahmi yang telah terjalin kita jaga dengan baik, keterbukaan informasi, kejujuran dan saling menguatkan. Bawahan harus mempercayai pimpinan, sebaliknya pimpinan harus amanah pada tugas yang diemban.
Insyaa allah dengan kerido’an kita bersama, dengan do’a yang teruntai dari kita, keluarga kita dan semua stakeholder (renanan dan pemegang saham) yang memiliki kepentingan di perusahaan ini, Semoga Allah Subhanahu Wata’ala, menyegerakan datangnya kelapangan, sehingga Negara kita bebas dari bencana dan wabah, PTPN VIII pun kembali berjaya. Dan cita-cita kita untuk mewujudkan “Perusahaan Sehat, Karyawan Sejahtera” segera terwujud dengan nyata.
Amiiiin Ya Robbal Alamiiin.. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan.
Htr Nuhun & Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Cileunyi, 28 mei 2020