Syirik dan Bahaya Syirik

Syirik merupakan perbuatan atau amalan yang menyekutukan Allāh Subhānahu wa Ta’āla didalam beribadah dan ini merupakan amalan yang sangat Allāh murkai, kebalikan dari Tauhid yang merupakan amalan yang paling Allah cintai.

Sebagaimana halnya Tauhid yang wajib kita pelajari, kitapun harus mengetahui perihal syirik, bahaya syirik dan macam-macam syirik. Karena ketidaktahuan kita, bisa menjadikan kita terjerumus kedalam dosa syirik tersebut. Oleh sebab itu maka mempelajari tentang syirik itu juga wajib, agar kita bisa menjauhi perbuatan tersebut.

Pengertian Syirik

Bahaya Syirik

Syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah serta Asma dan Sifat-Nya. Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Syirik ada dua macam;

a. Syirik dalam Rububiyyah

Syirik dalam Rububiyyah yaitu menjadikan sekutu selain Allah yang mengatur alam semesta, sebagaimana firman-Nya:

قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ ۖ لَا يَمْلِكُونَ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ وَمَا لَهُمْ فِيهِمَا مِنْ شِرْكٍ وَمَا لَهُ مِنْهُمْ مِنْ ظَهِيرٍ

“Katakanlah: ‘Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai ilah) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat dzarrah pun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu saham pun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya.’” [Qur’an Surat Saba’ ayat 22]

b. syirik dalam Uluhiyyah

Yaitu beribadah (berdo’a) kepada selain Allah, baik dalam bentuk do’a ibadah maupun do’a masalah.

Pada umumnya yang dilakukan manusia adalah menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah adalah dalam hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdo’a kepada selain Allah di samping berdo’a kepada Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo’a, dan sebagainya kepada selain-Nya. Karena itu, barangsiapa menyembah dan berdo’a kepada selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan kezhaliman yang paling besar.

Bahaya Syirik

Syirik sangat berbahaya bagi kita karena akan mencelakakan kita didunia dan akhirat.

Dosa Syirik Tidak Diampuni dan Menyebabkan Pelakunya Masuk dan Kekal didalam Neraka

Allah Ta’ala memang Maha Pengampun, namun bila seseorang meninggal dunia dalam keadaan berbuat syirik besar kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla, maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla tidak akan mengampuni dosa syirik tersebut. Orang tersebut akan kekal di neraka selama-lamanya dan tidak ada harapan baginya untuk masuk ke surganya Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Sungguh ini adalah sebuah kerugian yang tidak ada kerugian lebih besar daripada kerugian ini.

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻟَﺎ ﻳَﻐْﻔِﺮُ ﺃَﻥْ ﻳُﺸْﺮَﻙَ ﺑِﻪِ ﻭَﻳَﻐْﻔِﺮُ ﻣَﺎ ﺩُﻭﻥَ ﺫَٰﻟِﻚَ ﻟِﻤَﻦْ ﻳَﺸَﺎﺀُ ۚ

’’Sesungguhnya Allāh tidak akan mengampuni dosa syirik dan masih mengampuni dosa yang lain bagi siapa yang dikehendakinya”. (Qur’an Surat An Nisa ayat 48)

Allāh juga berfirman:

إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِالله فَقَدْ حَرَّمَ الله عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

‘’Sesungguhnya barangsiapa yang menyekutukan Allāh maka Allāh mengharamkan baginya surga dan tempat kembalinya adalah neraka dan tidak ada penolong bagi orang –orang yang zhalim”. (Qur’an Surat Al Maidah Ayat 72)

Syirik Membatalkan Amal

Apabila kita melakukan dosa syirik (menyekutukan Allah) maka semua amal-amal kita akan terhapus sia-sia.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ (65)
بَلِ الله فَاعْبُدْ وَكُنْ مِنَ الشَّاكِرِينَ (66)

“Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu, wahai Muhammad dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu, bahwa apabila kamu berbuat syirik, maka sungguh akan batal amalanmu, dan jadilah engkau termasuk orang-orang yang merugi. Maka sembahlah Allāh saja, dan jadilah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur.” (Qur’an surat AzZumar ayat 65-66)

Didalam ayat itu Allah menyampaikan pesan bahwa kita maupun seorang nabipun akan hapus amalannya jika berbuat syirik.

Syirik adalah Kezhaliman Paling Besar

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ “…

Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar.” [Qur’an, Surat Luqman Ayat 13]

Syirik Termasuk Dosa Besar

Diriwayatkan dari Abu Bakrah Radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ (ثَلاَثًا)، قَالُوْا: بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ. قَالَ: َاْلإِشْرَاكُ بِاللهِ وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ -وَجَلَسَ وَكَانَ مُتَّكِئًا فَقَالَ-: أَلاَ وَقَوْلُ الزُّوْرِ. قَالَ: فَمَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتَّى قُلْنَا لَيْتَهُ سَكَتَ.

“Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang dosa-dosa besar yang paling besar?” (Beliau mengulanginya tiga kali.) Mereka (para Sahabat) menjawab: “Tentu saja, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua.” -Ketika itu beliau bersandar lalu beliau duduk tegak seraya bersabda:- “Dan ingatlah, (yang ketiga) perkataan dusta!” Perawi berkata: “Beliau terus meng-ulanginya hingga kami berharap beliau diam.”[1. Hadits ini shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhâri (no. 2654, 5976, 6273, 6274, 6919) dan dalam al-Adabul Mufrad (no. 15); Muslim (no. 87); Ahmad (V/36, 37, 38); At-Tirmidzi (no. 1901, 2301, 3019) dan dalam asy-Syamâ`il Muhammadiyyah (no. 131); Al-Bazzar (no. 3630); dan al-Baihaqi dalam Sunan-nya (X/121)]

Syirik (menyekutukan Allah) dikatakan dosa besar yang paling besar dan kezhaliman yang paling besar, karena ia menyamakan makhluk dan Khaliq (Pencipta) pada hal-hal yang khusus bagi Allah Ta’ala. Barangsiapa yang menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia telah menyamakannya dengan Allah dan ini sebesar-besar kezhaliman. Zhalim adalah meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka sebaiknya kita harus semakin hati-hati dalam beramal didunia ini sehingga tidak terjerumus kedalam dosa syirik dan bahaya syirik ini. Untuk itu, dalam artikel kedepan kita akan mengenal perbuatan-perbuatan yang tergolong dalam kesyirikan, baik itu syirik besar maupun syirik kecil. Semoga bermanfaat bagi kita semua

Daftar Pustaka