Asal Usul Nyi Roro Kidul Menurut Islam

Asal Usul Nyi Roro Kidul Menurut Islam | Kangdede.web.idNyi Roro Kidul atau Nyai Roro Kidul sebagian ada juga yang menyebut Nyai Loro Kidul adalah nama yang sangat dikenal oleh Masyarakat Indonesia umumnya dan masyarakat Jawa khususnya. Berbagai cerita-cerita mistis mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia, bahkan tidak sedikit cerita yang beredar tersebut menggiring opini manusia yang mendengarnya untuk mempercayai adanya kekuatan dari Nyi Roro Kidul.

Dibalik kisah asal usul Nyi Roro Kidul, ajaran agama Islam secara jelas telah memberikan warning ataupun jalan yang lurus agar umat manusia tidak tersesat dan mengagungkan keyakinan pada sosok yang disebut dengan Nyi Roro Kidul.

Didalam Islam memang digambarkan bahwa ada mahluk lain selain manusia yang telah diciptakan oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Bahkan dalam artikel yang lalu mengenai asal usul setan, telah dijelaskan bagaimana Allah SWT telah menciptakan Iblis / Jin / Setan sebelum diciptakannya Nabi Adam Alaihissalam.

Sebelum kita mengenal mengenai asal usul Nyai Roro Kidul dari pandangan Islam, kita akan telusuri terlebih dahulu bagaimana asal usul Nyi Roro Kidul berdasarkan cerita atau legenda yang beredar di Masyarakat Indonesia.

  1. Asal Usul Nyi Roro Kidul Versi Dewi Kandita

    Salah satu cerita rakyat Sunda yang merujuk pada asal usul Nyi Roro Kidul / Nyai Roro Kidul adalah mengenai cerita Dewi Kandita atau Kadita, putri cantik dari kerajaan Sunda Pajajaran di Jawa Barat, yang melarikan diri ke lautan selatan setelah diguna-gunai.

    Guna-guna tersebut dikeluarkan oleh seorang dukun atas perintah saingannya di istana, dan membuat putri tersebut menderita penyakit kulit yang menjijikkan. Ia melompat ke lautan yang berombak ganas dan menjadi sembuh serta kembali cantik. Para lelembut kemudian mengangkatnya menjadi Ratu-Lelembut Lautan Selatan yang legendaris.

  2.  

    Asal Usul Nyai Roro Kidul Versi Dewi Srêngéngé

    Ceritra lainnya yang serupa dengan asal usul Nyi Roro Kidul Versi Dewi Kandita diatas adalah tentang Dewi Srangenge.  Diceritakan bahwa Dewi Kandita adalah putri tunggal Raja Munding Wangi dari Kerajaan Pajajaran. Karena kecantikannya, ia dijuluki Dewi Srêngéngé (Srangenge  diartikan sebagai Matahari).

    Meskipun mempunyai seorang putri yang cantik, Raja Munding Wangi bersedih karena ia tidak memiliki putra yang dapat menggantikannya sebagai raja. Raja kemudian menikah dengan Dewi Mutiara dan mendapatkan putra dari pernikahan tersebut. Dewi Mutiara ingin putranya dapat menjadi raja tanpa ada rintangan di kemudian hari, sehingga ia berusaha menyingkirkan Dewi Kandita / Srangenge. Dewi Mutiara menghadap Raja dan memintanya untuk menyuruh Kadita pergi dari istana. Raja berkata bahwa ia tidak akan membiarkan siapapun yang ingin bertindak kasar pada putrinya. Mendengar jawaban itu, Dewi Mutiara tersenyum dan berkata manis sampai Raja tidak marah lagi kepadanya.

    Keesokan harinya, sebelum matahari terbit, Dewi Mutiara mengutus pembantunya untuk memanggil seorang tukang tenung. Dia menyuruh sang dukun untuk meneluh Kadita. Pada malam harinya, tubuh Kadita gatal-gatal dipenuhi kudis, berbau busuk dan penuh bisul. Ia menangis tak tahu harus berbuat apa. Raja mengundang banyak tabib untuk menyembuhkan Kandita serta sadar bahwa penyakit tersebut tidak wajar, pasti berasal dari guna-guna. Ratu Dewi Mutiara memaksa raja mengusir puterinya karena dianggap akan mendatangkan kesialan bagi seluruh negeri. Karena Raja tidak menginginkan puterinya menjadi gunjingan di seluruh negeri, ia terpaksa menyetujui usul Ratu Mutiara untuk mengirim putrinya keluar dari negeri mereka.

    Kandita pergi berkelana sendirian tanpa tujuan dan hampir tidak dapat menangis lagi. Ia tidak dendam kepada ibu tirinya, melainkan meminta agar Sanghyang Kersa mendampinginya dalam menanggung penderitaan.

    Hampir tujuh hari dan tujuh malam, akhirnya ia tiba di Samudera Selatan. Air samudra itu bersih dan jernih, tidak seperti samudera lain yang berwarna biru atau hijau. Tiba-tiba ia mendengar suara gaib yang menyuruhnya terjun ke dalam Laut Selatan. Ia melompat dan berenang, air Samudera Selatan melenyapkan bisulnya tanpa meninggalkan bekas, malah ia semakin cantik. Ia memiliki kuasa atas Samudera Selatan dan menjadi seorang dewi yang disebut Nyi Roro Kidul yang hidup abadi. Kawasan Pantai Palabuhanratu di Kabupaten Sukabumi secara khusus dikaitkan dengan legenda ini.

    asal usul nyi roro kidul

  3. Asal Usul Nyi Roro Kidul Versi Aurora (Putri Ratu Bilqis)

    Kisah selanjutnya mengenai asal usul Nyi Roro Kidul adalah cerita mengenai Putri Ratu Bilqis yang bernama Aurora. Sebagian masyarakat Jawa ada yang menganggap bahwa Nyi Roro Kidul merupakan keturunan Ratu Bilqis yang pernah ditaklukkan oleh Nabi Sulaiman.

    Dalam cerita tersebut dikisahkan jika Ratu Bilqis memiliki suami seorang siluman, sehingga dari pernikahannya melahirkan seorang putri siluman yang diberi nama Aurora yang diceritakan tidak memiliki raga. Karena suatu sebab sang ratu membuang putrinya jauh dari kerajaannya yang diduga kuat ialah pulau Jawa.

    Di pulau jawa ini Aurora tumbuh dan besar berteman kan segala jenis jin dan makhluk halus. Lambat laut Aurora berkeinginan mendirikan kerajaan di pesisir pulau jawa yang kemudian dikenal dengan sebutan Kerajaan Laut Selatan. Seiring perkembangannya kerajaan tersebut mencapai kejayaan dan berhasil menaklukkan kerajaan gaib di seluruh penjuru pulau jawa.

  4. Fenomena Asal Usul Nyi Roro Kidul Menurut Islam

    Islam tidak membahas permasalahan asal usul Nyi Roro Kidul secara khusus. Namun demikian secara gamblang Islam telah menjelaskan mengenai mahluk hidup ciptaan Allah Subhanahu Wata’Ala selain manusia, diantaranya yaitu Malaikat serta Jin dengan tugas atau ciri tersendiri.

    Suatu keniscayaan jika manusia menjadi sosok lain berupa jin seperti yang ada pada beberapa contoh cerita atau legenda asal usul Nyi Roro Kidul diatas. Kalaupun Nyai Loro Kidul itu ada, tentu saja dia bukan dari golongan manusia, akan tetapi dari golongan Jin yang tinggal di alam dunia ini.

    Penciptaan Jin dijelaskan berdasarkan nash al-Qur’an QS Al-Hijr [15]”27-28)

    وَالْجَآنَّ خَلَقْنَاهُ مِن قَبْلُ مِن نَّارِ السَّمُومِوَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَراً مِّن صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَإٍ مَّسْنُونٍ
    “Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. Dan (ingatlah) , ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”

    Jin diciptakan dari Api

    Allah menciptakan jin dari api. Hal ini sesuai dengan apa yang disebutkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Hijr [15]: 27;

    وَالْجَآنَّ خَلَقْنَاهُ مِن قَبْلُ مِن نَّارِ السَّمُومِ
    Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” Dan juga dalam surat Ar-Rohman [55]: 15;
    وَخَلَقَ الْجَانَّ مِن مَّارِجٍ مِّن نَّارٍ
    “Dan Dia menciptakan jin dari nyala api.”
    Dan Rasulullah SAW bersabda: “Malaikat diciptakan dari nur (cahaya). Jin diciptakan dari marij (api). Dan Adam diciptakan dari apa yang disifatkan kepada kalian. (yaitu dari tanah)” (HR Muslim: 2512)

    Manusia Tidak Bisa Melihat Jin

    Para jin melihat manusia sedangkan manusia tidak dapat melihat mereka. Allah SWT berfirman:

    يَا بَنِي آدَمَ لاَ يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءَاتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاء لِلَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ
    “Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS.Al-A-rof [7]: 27)
    Maksud dari ayat ini adalah: Sesungguhnya manusia tidak dapat melihat jin sesuai dengan bentuk kejadiannya yang hakiki, tetapi terkadang mereka bisa dilihat dengan bentuk yang lain semisal hewan. (Lihat Fath al-Haq al-Mubin: 28 oleh Abdullah bin Muhammad bin Ahmad ath-Thoyar)

    Salah Satu Tempat Tinggal Jin Adalah Di Lautan

    Dari Jabir r.a. ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di lautan. Dari sana dia mengirim pasukannya untuk membuat fitnah (mengacau atau membencanai) umat manusia. Maka siapa yang lebih besar membuat bencana, dialah yang lebih besar jasanya (terhormat) di kalangan mereka.” (HR.Muslim: 2813-Shahih Muslim: 2408)

Sebagai umat Muslim, kita memang wajib beriman kepada hal yang gaib termasuk meyakini akan adanya Jin. Jin dan Manusia adalah sama-sama mahluk ciptaan Allah yang diwajibkan untuk beribadah kepada-Nya. Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam Alquran, “Tidak aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56).

Pengetahuan mengenai Jin sangat terbatas, kita hanya boleh mengambil petunjuk berdasarkan ajaran Alqur’an dan Hadis Shahih saja,  agar tidak terjerumus dalam perkara takhayul dan khurafat. Dengan mempercayai adanya Nyi Roro Kidul sebagai sosok Jin, diharapkan kita tidak berlaku Syirik (Menyekutukan Allah) yang termasuk kedalam dosa terbesar. Karena salah satu upaya Iblis dalam menyesatkan manusia adalah dengan jalan mempengaruhi manusia untuk mempercayai kekuatan-kekuatan mahluk astral (tidak terlihat) seperti halnya Nyi Roro Kidul diatas.

Demikian Sobat Kangdede, sekilas mengenai asal usul Nyi Roro Kidul dan bagaimana pandangan Islam dalam fenomena asal usul Nyi Roro Kidul yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Semoga artikel mengenai asal usul Nyi Roro Kidul tadi bisa bermanfaat untuk meningkatkan iman kita.

Wallahu A’lam bish shawab.

 

Referensi :

  • http://hariswanindra.blogspot.co.id/2010/05/alam-jin.html
  • http://www.dakwatuna.com/2015/02/23/64407/mengintip-alam-gaib-rahasia-malaikat-jin-dan-setan-menurut-alquran-dan-sunnah
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Nyi_Roro_Kidul